Rabu, 14 November 2012

Hambatan Pengembangan Sistem Informasi


Divisi SDM( Sumber Daya Manusia)
HRIS adalah sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel.namungjugaflebihfkakuddengandaturan-aturannya.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah:
1. Timely (tepat waktu)
2. Accurate (akurat)
3. Concise (ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).
Fungsi HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenaga kerjaan kondisi pasar tenaga kerja dan sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup atau (CV) curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
d. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
e. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
f. Jenjang karir
Jenjang karir merupakan tahapan kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal ini merupakan aspek yang penting bagi para karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan untuk memotifasi karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Dalam hal ini perusahaan yang profesional akan menetapkan jenjang karir yang pasti bagi para karyawannya.
2. Riset Sumber Daya Manusia. Bergungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), Penelitian Keluhan (Grievance Studies).
Secara umum riset dijalankan dengan tujuan menghasilkan informasi. Secara khusus pengertian/definisi riset SDM belum banyak di jadikan buku teks. Hal ini sangat berbeda dengan riset pemasaran yang banyak ditulis para akademisi. Sebenarnya ensesi proses riset SDM tidak jauh berbeda dari riset pemasaran. Riset SDM dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang melibatkan proses perencangan, pengumpulan, penganalisisan dan pelaporan informasi, dengan tujuan memperbaiki pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pengidentifikasikan, pemecaahan masalah dan penentuan peluang dalam SDM
Beberapa poin utuama yang termuat dalam pengertian riset SDM dapat disebutkan dibawah ini :
 Terdiri atas beberapa tahap-merupakan suatu proses
 Hasil akhir berupa informasi, dan
 Ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan manajemen SDM
Riset SDM diharapkan memberikan informasi berkualitas sebagai “kompas (alat bantu) pengambilan keputusan. Informasi dikatakan berkualitas jika memenuhi criteria releven, akurat, reliable, valid dan actual, yang berguna bagi menajemen. Releven berarti informasi yang disediakan berhubungan dengan masalah riset SDM. Akurat menunjukan tingkat atau derajat ketepatan informasi yang diberikan. Reliable berartiinformasi tersebut dapat diandalkan/dipercaya kebenarannya. Valid artinya informasi tersebut memiliki kekonsistenan. Actual artinya informasi masih baru atau tidak ketinggalan zaman, sehingga masih sesuai dengan konteks waktu saat keputusan akan dibuat.
2.1 Pelaku Riset SDM
Riset dibidang SDM bias dijalakan sendiri oleh perusahan atau dikontrakan kepihak luar. Karenan umumnya bagian riset SDM dijadikan satu dengan bagian SDM, orang-orang SDM lah yang biasanya menjalan riset, dibantu karyawan penelitian dan pengembangan. Kadang kala manajer riset sendiri yang berperan sebagai periset SDM. Hal ini tidak jadi masalah, sejaul manajer SDM memiliki kemampuan riset atau memahami proses riser yang benar dan punya waktu untuk menjalankannya. Sebaliknya jika perusahan menhadapi kendala sumberdaya untuk melakukan riset SDM sendiri, manfaatkan saja pihak luar, seperti melakuakn kontrak dengan perusahan riset. Tentukan saja, perusahan harus memiliki perusahan riset reliable sehingga dapat dihasilkan informasi yang berguna bagi manajer SDM.
2.2 Tahap-Tahap Riset SDM
Untuk menyediakan informasi yang reliable, riset SDM mengunkan metode yang system matis dan objektif. Artinya dalam riset SDM diterapkan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis, sehingga hasilnya dapat diterima semua pihak secara objektif. Penggunaan tahap-tahap dalam riset SDM diperlukan untuk menjamin informasi informasi yang dihasilkan benar-benar berkualifikasi. Namun, perlu dipahami bahwa tahap-tahap riset SDM tidak bersifat baku, sehinga tahapan disini lebih sebagi kerangka yang memudahkan dan menjamin hasil riset sesuai harapan.
Dalam buku ini penulis mengajukan 10 tahapan proses riset SDM yang biasa dilalui dalam riset. Dalam struktur buku ini, setiap tahap riset dibahas dalam bab tersendiri sehingga mudahdi ikuti pembaca.
Tahap-tahap riset SDM (dilampirkan) dapat digambarkan, pentuan masalah riset SDM dan diakhiri pelaporan hasil riset berupa informasi. Dalam buku-buku riset (Malhotra et al, 1996), tahap kedua-yaitu penentuan desain riset-samapi tahap keempat- yaitu metode pengambilan sempel-sering kali disebut desain riset. Bab-bab selanjutnya dalam buku ini berisi pembahasan setiap tahap diatas.
2.3 Masalah-Masalah Riset SDM
Masalah dalam riset SDM yang dihadapai perusahan bersifat kasus perkasus. Artinya, kasus yang terjadi diperusahaan yang satu belum tentu terjadi diperusahaan lain, demikian juga sebaliknya. Pengategorian masalah riset SDM hanya bertujuan memudahkan pengindetifikasianmasalh riset. Untuk itu ditinjau dari luang lingkupnya, masalah riset SDM bias dibedakan menjadi dua macam : masalah yang berhubungan dengan lingkungan makro atau lingkungan luar (politik,ekonimi,social,budaya,hokum) dan masalah yang berhubungan dengan lingkungan mikro (kebijakan rekrutmen, promosi jabatan, rotasi kerja, pelatiahn atau training, PHK).
Contoh masalah SDM yang berhubungan dengan lingkungan makro : berapakah besar UMR yang harus ditetapakan perusahan untuk setiap kantor cabang? Kapan THR dibayar dan berapa besarnya? Informasi ini berkaitan dengan lingkungan hokum atau peraturan. Tentu saja informasi ini dengan mudah dapat dijumpai dalam UU tenaga kerja yang berlaku, sehingga riset yang dilakukan cukup sederhana. Sedangkan contoh masalah SDM berkaitan dengam lingkungan mikro : apakah karyawan puas denagn jenis pekerjaan yang mereka jalankan selama ini ? apakah progam pelatihan atau training yang telah dilaksanakan bermanfaat bagi karyawan? Informasi ini berhubungan dengan kebijakan perusahaan dan belum tersedianketika karyawan direkrut, sehingga perusahan peru melakukan riset sendiri untuk memperoleh informasi.
Riset SDM juga dapat dikelompokan atas dasr tujuannya: riset untuk mengindentifikasikan masalah dan riset untuk memecahkan masalah (Malhotra,2004) riset indentifikasi masalah dilakukan untuk membantu menemukan atau melihat masalah yang mungkin belum tanpak atau berpontesi muncul diwaktu mendatang. Riset memecahkan masalah dijalankan untuk membantu memecahkan masalah SDM yang spesifik (disesuaikan dari Malhotra,2004)
2.4 Pembagian Desain Riset SDM
Pada dasrnya desain riset dibagi menjadi tiga : riset eksploratori, riset deskritif, dan riset kausal. Ketiga macam riset ini menghasilkan informasi yang berbeda-beda. Sehingga penentuan riset yang digunakan tergantung pada informasi yang akan dicari dalam riset SDM. Jika informasi yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan awal atau ada tidaknya masalah, riset eksploratori dapat dilakukan sedangakn jika informasi yang dibutuhkan bertujuan mengambarkan sesuatu, riset dekritif bias diterapkan. Selanjutnya, jika informasi yang dinginkan diperoleh adalah menguji hubunhan sebab-akibat, memanfaatkan riset kausal.
2.5 Riset Eksploratori
Sesuai denagn kata eksploratori yang berasal dari kata kerja bahasa inggris “to explore” (menyelidiki), riset eksploratori (exploratory reseanch) berusaha menemukan masalah yang mungkin dihadapi manajer SDM. Riset eksploratori bersifat “meraba-raba” masalah atau peluang SDM perusahaan. Dengan demikian, riset eksploratori merupakan desain riset yang bertujuan utama untuk memperoleh pandangan mendalam dan menyeluruh tentang masalah manajemen SDM yang sebenarnya. Hasil riset eksploratori dapat digunakan sebagi pedoman menentukan jenis informasi yang dibutuhkan.
Sebagi contoh : produktivitas kerja karyawan bagian perakitan menuru dratis. Disini manajer atau periset berupaya menggali penyebab-penyebab yang mungkin menimbulakn penurunan tersebut, sehingga masalah SDM yang spesifik dapat ditetapkan. Karena merupakan riset awal, riset eksporatori biasanya ditindak lanjuti dengan riset berikutnya, yaitu riset deskriptif.
2.6 Riset Deskriptif
Riset deskriptif berasal dari kata “to describe” (berarti menggambarkan), bertujuan utama menggambarkan sesuatu. Contoh hal yang isa digambarkan dalam riset deskriptif adalah profil SDM, sikap karyawan terhadap pekerjaan,motivasi ekrja, tingkat kepuasan karyawan, aliran komuikasi antarkaryawan, dsb.
Sering kali riset ini merupakan lanjutan dari riset eksploratori yang dijalankan sebelumnya, sehingga tidak menutup kemungkinan riset eksploratori dan riset deskriptif dilakukan berurutan.
Sebagai contoh, kasus produktivitas kerja yang menurun. Dari hasil riset eksploratori sdiidentifikasikan penyebabnya adalah factor kepuasan kerja karyawan. Peranan riset deskriptif dalam hal ini adalah mengungkapkan informasi yang menggamabrkan seberapa besar tingkat kepuasan/ketidakpuasan kerja karyawan secara keseluruhan, apa variable yang menyebabkan karyawan tidak puas, ada-tidaknya perbedaan kepuasan kerja antarbagian, dsb. Riset deskriptif relative banyak dilakukan dalam riset SDM.
2.7 Riset Kasual
Kata kasual berasal dari kata kerja bahasa inggris “to cause” yang berarti menyeabkan atau memengaruhi. Artinya, riset kasual merupakan riset yang bertujuan utama membuktikan hubungan sebab-akibat atau hubungan memengaruhi and dipegaruhi dari variable-variabel yang diteliti. Periset berusaha mengungkapkan variable yang memengaruhi atau menyebabkan perubahan variable lain. Variable yang memengaruhi ini disebut variable inependen, sedangkan variable yang dipengaruhi oleh perubahan variable independent disebut variable dependen.
Dalam riset SDM, variable independent bisa berwujud kebijakan SDM (seperti perubahan kompensasi, pakaian seragam kerja, pelatihan kerja, rotasi jabatan, piknik karyawan) maupun kondisi lingkungan luar (seperti adanya perubahan UU Tenaga Kerja, perubahan UMR). Variable dependen dapat berupa produktivitas kerja karyawan, tingkat kepuasan kerja karyawan, loyalitas karyawan dan sebagainya.
3. Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang meliputi :
a. Intelijen Pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
b. Intelijen Pemasok. Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan asuransi, yang memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan universitas serta agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan peneriamaan.
c. Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.
d. Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global menyediakan imnformasi yang menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan rekreasi. Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas lokalnya.
e. Intelijen Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan informasi ekonomi yang digunakan dalam perncanaan personil.
f. Intelijen Pesaing. Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan dan keahlian yang sangat khusus, seperti industri komputer, sering terjadi perpindahan pegawai dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai baru yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia pesaing, dan mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.
Kemudian dari model subsistem input HRIS dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut. Database HRIS bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil.
Analisis Perusahaan
Perusahan beras pandan wangi yang kami analisis adalah PT. Hasil Bumi Indonesia yang dimiliki oleh Tn. Anto Akhmad yang beralamat di Jl. Tanjung Awar-awar, desa Remen Tuban dan lamongan 65135 Jawa Timur Indonesia. Perusahan tersebut bergerak dalam nidang agribisnis terutama beras pandan wangi adapun komoditi-komoditi yang lainya berupa jagung, jahe, kacang tanah, kunyit dan lain sebahainya.
Sistem informasi SDM yang terdapat didalam perusahaan tersebut sudah cukup baik, hal tersebut dilihat dari Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring) tenaga kerja untuk bekerja diperusahaan tersebut., yaitu menggunakan tahapan-tahapan didalam penerimaan tenaga kerja.
d. Persiapan
PT. Hasil Bumi dalam perekrutan karyawan melakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan jumlah lowongan pekerjaan yang dibutuhkan dan struktur pekerjaan yang akan ditempati oleh para pelamar pekerja. Hal itu terlihat dengan adanya posisi-posisi pekerjaan yang dibutyuhkan oleh perusahaan sebagai berikut :
Kode Jabatan | Jabatan | Bidang Studi (S1)
1. SI | Engineer Sistem Informasi | Informatika
2. NG | Staf Niaga | Teknik Elektro, Ekonomi Manajemen
3. KU | Staf Keuangan | Ekonomi Manajemen
4. AK | Staf Akuntansi | Ekonomi jrs. Akuntansi
5. HM | Staf Humas | Fak. Ilmu Komunikasi, Fisip Komunikasi
Kode Jabatan | Jabatan | Bidang Studi (D3)
1. TSO | Teknisi Sistem Operasi Tenaga Listrik | Teknik Elektro
2. TPD | Teknisi Pengolah Data | Informatika
3. PAS | Pelaksana Administrasi & SDM | Administrasi Niaga, Ekonomi Manajemen, Sekretariat, Informatika
4. PKU | Pelaksana Keuangan | Ekonomi Manajemen
5. PAK | Pelaksana Akuntansi | Ekonomi Akuntansi
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Dalam memenuhi kebutuhan sumberdaya (tenaga kerja) karyawan akan perusahaannya. PT. Hasil Bumi menggambarkan kebutuhan karyawan yang diperlukan dalam perusahaannya yang disertai dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh para calon karyawan. Hal ini terlihat dari keterangan dalam lembaran lowongan kerjanya sebagai berikut :
Persyaratan
1. Umum
- Batas Usia : S1 : Kelahiran 1980 dan sesudahnya
D3 : Kelahiran 1983 dan sesudahnya.
- Bidang Studi sesuai dengan jabatan yang dilamar.
- IPK : 2,75 untuk S1/D3 Teknik dan 2,9 untuk S1/D3 non teknik.
- Sehat jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas pekerjaan di PT PLN (Persero) di seluruh Indonesia.
- Tidak dipungut biaya apapun untuk mengikuti program rekrutmen/seleksi dan Diklat Prajabatan yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero).
- Hanya Pelamar yang memenuhi persyaratan yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi/tes yang diselenggarakan dengan sistem gugur.
- Tidak ada korespondensi berkaitan dengan rekrutmen ini.
- Keputusan Panitia tidak dapat diganggu gugat.
c . Seleksi tenaga kerja / Selection
PT. Hasil Bumi mengunakan tahapan dalam penerimaan tenaga kerjanya yaitu :
Seleksi administrasi.
1) General Aptitude test (GAT).
2) Tes Psikologi dan Diskusi Kelompok.
3) Wawancara.
4) Tes kesehatan.
d. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
PT. Hasil Bumi mengadakan pelatihan bagi para calon tenaga kerja yang telah diterima dalam perusahaanya. Hal ini terlihat dalam lembaran lowongan pekerjaannya sebagai berikut :
Pelamar/Peserta seleksi penerimaan yang lulus/memenuhi syarat dalam proses seleksi di atas, akan dipanggil untuk mengikuti Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan (Diklat Prajab). Selama mengikuti Diklat Prajab status peserta adalah Siswa Diklat Prajabatan dan Diklat Prajabatan dilaksanakan selama + 12 bulan meliputi :
1. Pembinaan Kedisiplinan.
2. Pengenalan Perusahaan.
3. Pembidangan.
4. On The Job training (OJT).
5. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
PT. Hasil Bumi mencantumkan upah/gajih yang akan diterima oleh calon pekerja dalam lembaran lowongan pekerjaannya.
e. Jenjang karir
Karena PT. Hasil Bumi merupakan PT milik swasta oleh karena itu jenjang karir ditentukan oleh kinerja para karyawan dalam bekerja dan juga dari prestasi-prestasi kerja karyawan yang telah diraih.
PT. Hasil Bumi juga menerapkan subsistem-subsistem yang terdapat didalam sistem informasi SDM seperti Riset SDM, Intelijen SDM, Manajemen Tenaga Kerja dan pelaporan lingkungan.
Kesimpulan:
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (HRIS) adalah sebuah sistem berbasis komputer yang berfungsi mengatur, menganalisa dan mengelola sumber daya manusia sehingga diperoleh informasi yang tepat guna pengambilan keputusan. Dalam kegiatannya, HRIS mengelola dan menjalankan sistem administrasi SDM mulai dari perekrutan dan penerimaan, pendidikan dan pelatihan, manajemen data sampai dengan pemberhentian dan administrasi tunjangan. Sedangkan dalam penerapannya, terdapat model HRIS yang didalamnya meliputi subsistem input (berupa SIA, Penelitian SDM dan Intelijen SDM), serta Output (berupa Subsistem Perencanaan Kerja, Perekrutan, Manajemen Angkatan Kerja, Tunjangan, Benefit dan Pelapor Lingkungan.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan HRIS dilakukan oleh HRD (Human Resources Departement) yaitu mengelola tentang Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan, Compensation and Benefit, Manajemen Kinerja, Perencanaan Karir, Hubungan Karyawan, Separation Management, dan Personnel Administration and HRIS.

Kamis, 04 Oktober 2012

Sistem Perusahaan


1.      Sistem Akuntansi
Tahap pertama adalah tahap pengidentifikasian yaitu mengidentifikasi transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan. Selanjutnya tahap kedua adalah tahap pencatatan yaitu mencatat semua bukti-bukti transaksi yang telah dianalisis ke dalam jurnal umum. Setelah selesai, tahap berikutnya adalah tahap penggolongan yaitu menggolongkan dan memposting pos-pos jurnal ke akun masing-masing dalam buku besar untuk menghitung jumlah/nilai dari tiap-tiap jenis akun.

Pada akhir periode, memasuki tahap pengikhtisaran, saldo akun-akun dalam buku besar disusun dalam suatu daftar yang disebut neraca saldo guna memeriksa keseimbangan antara jumlah saldo debet dan saldo kredit akun-akun buku besar. Neraca saldo ini juga mengawali penyusunan neraca lajur. Saldo-saldo akun yang disusun dalam neraca saldo tadi masih bersifat sementara, karena belum menunjukkan saldo yang sesungguhnya. Agar saldo menunjukkan saldo yang sesungguhnya, maka perlu penyesuaian dengan berdasar pada informasi pada akhir periode. Dengan penyesuaian ini akan memberikan gambaran jumlah pendapatan dan beban selama satu periode dan saldo harta dan hutang yang sesungguhnya pada akhir periode. Berdasarkan neraca saldo dan penyesuaian itu, diselesaikanlah neraca lajur yang merupakan konsep untuk membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur ini memuat lajur: Neraca saldo, Penyesuaian, Ikhtisar Rugi Laba dan Neraca.

Lajur ikhtisar rugi laba diisi dari neraca saldo disesuaikan, khusus akun nominal atau akun pendapatan dan beban. Setelah itu, lajur debet dan kredit dijumlahkan. Jika debet lebih besar daripada jumlah kredit, maka selisihnya disebut saldo rugi, dan sebaliknya. Saldo rugi bersifat mengurangi modal sedangkan saldo laba akan menambah modal. Dalam lajur neraca diisi dari angka neraca saldo disesuaikan, khusus akun harta, utang dan modal. Apabila lajur debet dan kredit dijumlahkan dan ditambah pindahan saldo rugi/ laba, maka jumlah debet dan kredit kolom neraca sama. Akun pendapatan, beban dan prive merupakan akun nominal atau sementara, sehingga harus dipindahkan ke akun modal melalui ikhtisar rugi laba ke dalam jurnal penutup, sehingga akun yang bersifat sementara tadi akan bersaldo nol. Setelah itu, untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debet dan kredit akun-akun buku besar setelah penutupan, maka disusunlah neraca saldo setelah penutupan yang berisi akun-akun riil saja (harta, utang dan modal ).

Tahap akhir dari proses akuntansi adalah tahap pelaporan, yaitu menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan Rugi Laba, laporan Perubahan modal dan Laporan Neraca, yang diambil berdasarkan neraca lajur. Pada awal periode perlu diperiksa akun-akun yang tidak disusun secara proses akuntansi berlangsung, tetapi muncul pada saat penyesuaian. Untuk menjaga konsistensi tekhnik pembukuan dan menghindari kemungkinan kesalahan, maka akun-akun ini perlu dihapuskan dan menghidupkan kembali akun yang dipakai dalam proses pencatatan. Proses ini dicatat dalam jurnal pembalik dengan cara mencatat balik penyesuaiannya.

2.      Sistem Inventori dan Backtracking
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem inventory perusahaan adalah sistem pemasukan, pengeluaran, pemeriksaan stok dan pembuatan laporan. Sedangkan untuk pencarian tempat yang tepat untuk barang yang akan diinventori adalah dengan menggunakan algoritma backtracking, yaitu penelusuran kemungkinan satu persatu sampai didapat solusi yang paling baik.  Berikut adalah penjelasan sistem inventory yang berlaku dalam gudang secara umum serta penjelasan algoritma backtracking secara terperinci.
Untuk sistem inventory, yang akan ditekankan pada proses pemasukan barang, pengeluaran barang serta pemeriksaan stok barang. Berikut akan dijabarkan lebih detail lagi mengenai ketiga proses tersebut.
·         Pemasukan barang
Pemasukan barang merupakan proses penambahan inventori barang. Proses pemasukan barang dalam perusahaan terjadi setelah adanya pembelian dari supplier. Jika terjadi retur penjualan, barang tidak akan disimpan sebagai inventori barang baru tetapi akan disimpan sebagai barang rusak.
·         Pengeluaran barang
Pada proses pengeluaran barang, kegiatan utamanya yaitu pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan pesanan ataupun pengiriman barang ke distributor pelanggan. Pengeluaran barang sesuai dengan nota penjualan yang sudah dibuat dan dibuat juga surat jalan untuk barang yang sudah dikeluarkan.
·         Pemeriksaan stok
Pemeriksaan stok dilakukan secara periodik, misal per triwulan namun bisa juga dilakukan tidak secara periodik. Pemeriksaan stok tidak selalu dilakukan secara keseluruhan, tetapi lebih sering dilakukan untuk beberapa barang yang dianggap memiliki penjualan yang baik.

Backtracking merupakan bentuk algoritma yang banyak dan sering digunakan dalam memecahkan permasalahan yang bersifat kombinasi. Cara kerja dari backtracking adalah mencoba satu demi satu kemungkinan cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh hasil yang terbaik.

            Backtracking memiliki keunggulan dalam kemampuannya untuk memperoleh hasil kombinasi yang terbaik karena mencoba semua kemungkinan yang ada. Di sisi lain algoritma ini tidak efisien sebab proses pencarian membutuhkan waktu yang lama karena pengujian dilakukan satu demi satu untuk semua kemungkinan.
           
a.      Flowchart
Dari sistem inventori yang sudah dijabarkan di atas, maka berikut akan dibuat flowchart bagi ketiga proses tersebut. Tujuan pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah dalam pembuatan perangkat lunaknya serta memperbaiki kesalahan yang timbul saat pengujian sistem. Flowchart proses pemasukan barang dapat dilihat pada Gambar 2, flowchart proses pengeluaran barang pada Gambar 3 dan flowchart proses pemeriksaan stok pada Gambar 4.

Gambar 2. Flowchart proses pemasukan barang


Gambar 3. Flowchart Proses Pengeluaran Barang

  
Gambar 4. Flowchart Proses Pemeriksaan Stok

            Selain flowchart dari proses yang sudah ada, dibuat juga flowchart untuk sistem pengaturan barang pada gudang. Sistem ini ditambahkan pada sistem inventori supaya lebih efisien dan efektif. Pada proses pengaturan peletakan barang yang masuk terjadi beberapa tahap yaitu sebagai berikut :
·         Pencarian lokasi barang sejenis. Barang masuk akan diperiksa apakah di dalam gudang masih ada barang yang sama. Bila ada, dilakukan pengisian pada subblok tempat lokasi barang sejenis berada terlebih dahulu.
·         Bila ternyata subblok tidak mencukupi atau gudang tidak mempunyai barang yang sejenis, maka dilakukan pengujian terhadap subblok dengan backtracking. Selama backtracking berlangsung, dilakukan pengujian terhadap lokasi barang yang ditempati dengan membandingkan jumlah subblok yang terpakai secara keseluruhan hasil backtracking dan berapa sisa space yang tidak dapat dipergunakan bila barang yang sama memenuhi subblok tersebut.
·         Bila backtracking selesai maka akan dihasilkan beberapa solusi untuk dipilih oleh user untuk peletakan barang.   
Untuk lebih memperjelas tahapan dari proses pengaturan peletakan, maka digambarkan dalam bentuk flowchart pada gambar 5. Pengaturan peletakan diawali dengan penentuan lokasi dari barang yang sama dengan barang yang baru masuk untuk diletakkan. Bila masih ada barang yang belum ditempatkan pada tahap awal ini, maka akan dilakukan tahap selanjutnya dengan memanggil prosedur cari lokasi keseluruhan yang merupakan prosedur rekursi. Pada prosedur inilah diterapkan backtracking, dimana barang yang akan diletakkan satu demi satu dicarikan susunan subblok yang mungkin untuk peletakan. Yang dilanjutkan dengan rekursi untuk barang selanjutnya.
Untuk mencari kemungkinan susunan subblok untuk satu barang, dilakukan pemanggilan prosedur pada program yang diberi nama subblok perbarang. Prosedur ini akan mengambil subblok secara ascending (urutan kecil ke besar) dari sisa space yang mampu menampung keseluruhan dari barang. Bila tidak ada maka dilakukan pencarian lokasi subblok secara descending (besar ke kecil) pada lokasi yang mampu menampung satu barang dengan identitas yang sama. Perbedaan perlakuan ditujukan agar subblok yang dipergunakan lebih sedikit dan efisien. Dalam prosedur sub blok perbarang terdapat pemanggilan prosedur lain yang juga berupa rekursi yaitu sub blok pecahan.
Prosedur sub blok pecahan berfungsi untuk melakukan simulasi peletakan barang ke dalam subblok yang telah dihasilkan pada prosedur sub_blok_perbarang. Subblok yang dipakai sebagai lokasi peletakan dalam sistem akan dimasukkan ke dalam kumpulan kemungkinan susunan lokasi. Dari solusi yang ada, selanjutnya dilakukan pembandingan secara berpasangan antara solusi untuk memperoleh solusi terbaik dari keseluruhan pada prosedur isi solusi akhir. Hasil dari solusi akan ditampilkan pada visualisasi peletakan barang. Perbandingan yang dilakukan menggunakan acuan jumlah subblok minimum yang dapat dipergunakan dan rata-rata sisa ruang tak terpakai saat penempatan barang. Suatu penempatan dapat dikatakan lebih baik bila dapat diletakkan pada subblok yang sesedikit mungkin dan rata-rata sisa ruang yang tak terpakai yang seminim mungkin. Sisa ruang tidak bisa dipakai dapat diperoleh hasil pengurangan volume ruang dengan maksimum volume jumlah barang yang dapat diletakkan dalam ruang tersebut. Sementara rata-rata yang dimaksud adalah rata-rata dari sisa space bila barang diletakkan pada subblok yang berbeda.

3.      Sistem Penjualan Mobil
Proses dimulai pada saat  customer browsing  dalam  website dan hendak melakukan pembelian  mobil. Bila  customer ingin membeli mobil maka customer diharuskan telah mempunyai  account supaya dapat mengisi form pembelian. Bila belum memiliki  account maka  customer dapat melakukan proses registrasi. Form pembelian yang telah diisi akan menentukan jadwal  appointment antara customer dengan  showroom untuk melihat mobil. Bila  appointment telah dilakukan maka  customer diinformasikan untuk mengisi form konfirmasi bila customer jadi membeli mobil. Bila  customer telah mengisi form pembelian dan belum melakukan appointment maka akan diaturkan lagi jadwal  appointment dengan pihak  Showroom. Form konfirmasi akan diterima oleh bagian  order baru kemudian diberikan kepada  operator sebagai data penjualan. Terjadinya penjualan akan menyebabkan operator melakukan  update data mobil supaya didapatkan informasi yang terbaru.
a.       Proses Registrasi
Proses dimulai pada saat bagian order memberikan informasi untuk mengisi form  account. Form account yang telah diisi oleh customer akan diterima oleh bagian order supaya bagian order dapat memberikan  username dan  password kepada  customer.

b     Sistem Pengiriman Mobil
Proses dimulai pada saat bagian  order memberikan informasi mengenai pengiriman mobil kepada  customer dan  operator.  Customer akan menerima mobil yang dikirim oleh operator dan akan memberikan tanda bukti penerimaan mobil. Tanda bukti tersebut akan diterima oleh  operator dan operator akan melakukan  update data pengiriman. Data pengiriman yang telah di update akan diberikan kepada bagian  order.


c.       Sistem Pembayaran
Proses dimulai pada saat customer memberikan bukti pembayaran yang telah dilakukan kepada operator. Bukti pembayaran tersebut dicatat dalam transaksi penjualan sebagai pernyataan bahwa pembayaran telah diterima.  Operator akan melakukan update data pembayaran.

Rabu, 03 Oktober 2012

E-Commerce


Adapun kelebihan toko buku online adalah
1. Bekerja 24 jam non stop, 24 jam sehari/ 7 hari seminggu.
2. Promosi online -segmentasi pasar lebih jelas
3. Fleksibel
4. Ekonomis

Sedangkan kekurangan toko online adalah
1. Perlu waktu untuk memahaminya.
2. Diperlukan keahlian khusus.
3. Keharusan jaringan internet.


Beberapa keuntungan berbelanja komputer di toko online adalah :
  • Kita bisa lebih menghemat waktu, jika kita berbelanja di online shop kita bisa berbelanja tanpa harus meninggalkan aktivitas sehari-hari misalnya bekerja atau sekolah ataupun aktivitas lainnya.
  • Bisa lebih menghemat tenaga karena dengan kita tidak perlu berpergian jika ingin berbelanja karena dengan online shop cukup kita membuka online shop yang kita mau , memilih barang dan melakukan transaksi, sangat mudah sekali bukan.
  • Kita juga bisa lebih leluasa dan lebih mudah dalam memilih barang seperti laptop, notebook, tablet atau aksesoris lainnya, karena jika berbelanja secara langsung kita pasti kewalahan dalam memilih barang-barang yang mungkin cukup banyak pilihannya dan kadang jika kita berbelanja secara langsung barang yang kita inginkan itu sedang kosong stoknya atau memang tidak ada.

      Beberapa kekurangan berbelanja di toko online adalah :
  • Kekurangan yang paling utama sebenarnya adalah kita tidak bisa melihat secara langsung kondisi barang yang akan kita beli, apakah barang tersebut sesuai dengan gambar yang diberikan atau apakah kondisi barangnya benar-benar mulus.
  • Kekurangan yang selanjutnya dalam memilih toko online juga anda harus teliti karna ada beberapa orang yang memanfaatkan jasa toko online seperti ini untuk tindakan kejahatan seperti penipuan. Sedikit saran dari saya jika anda ingin berbelanja dengan cara online yang pertama anda lihat adalah jumlah pelanggan dan komentar – komentar dari pelanggan tersebut apakah memuaskan atau tidak, lalu sebaiknya anda memilih online shop yang terpercaya, mungkin bisa saja anda mendapat info dari teman anda atau mungkin teman anda sendiri yang mengelola online shop tersebut, dan yang terakhir pastikan anda meiliki nomor kontak dari pengelola online shop tersebut dan pastikan juga bahwa nomor tersebut memang benar dan dapat dihubungi

3.      www.hoteljane.it

Kelebihan hotel online :
1. Anda tidak perlu pontang-panting di tempat tujuan untuk mencari hotel yang masih kosong
2. Melakukan reservasi booking tiket jauh-jauh hari akan membuat Anda lebih hemat dalam mengeluarkan biaya penginapan.
3. Karena melakukan reservasi terlebih dahulu akan meminimalisir Anda dalam salah memilih hotel untuk menginap.
4. Beberapa hotel, bila Anda sudah melakukan reservasi booking hotel online, Anda akan di jemput di bandara sehingga tidak perlu repot dalam mencari kendaraan saat tiba di tujuan.
5. Anda dapat memesan hotel di mana saja, bahkan hotel diluar negeri sekalipun.
Kelemahan : konsumen hanya dapat memesan jumlah kamar yang tersedia pada jatah kamar yang disediakan setiap harinya karena para booker tidak dapat mengetahui ketersediaan kamar yang sebenarnya. hal ini terjadi dikarenakan system booking engine tidak terkoneksi atau interface dengan PMS pengelola hotel. Selain itu, pengelola hotel juga harus rajin melakukan update terhadap ketersediaan kamar bagi para on line booker tersebut. Kelemahan lain adalah pada system pembayaran yang hanya bisa dilakukan dengan menggunakan credit card.


Di toko online anda bisa memilih dan mencari semua aksesoris hp sesuai dengan kebutuhan dan selera anda. Anda juga bisa membandingkan harga dari toko satu dengan toko yang lain. Dengan toko online anda bisa menghemat waktu, tenaga dann uang. Dengan berbelanja di toko online, anda bisa membeli aksesoris hp tanpa harus meninggalkan meja kerja anda. Anda bisa menghemat waktu anda. Menghemat tenaga, dengan berbelanja di toko online anda bisa mendapatkan aksesoris yang anda inginkan tanpa harus berjalan dan keluar masuk toko. Dengan toko online anda hanya membutuhkan waktu satu jam saja.  Kelemahan toko online, anda tidak bisa langsung melihat barang tersebut. Warna yang ada dalam website dengan warna asli biasanya tidak sama.

 Kelebihan travel online :
Hemat Waktu – bagi para pencari agen agen travel, ini adalah kelebihan utama
mengingat kondisi lalu lintas di kota besar indonesia yang sangat macet. Waktu yang
di hemat bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna seperti olahraga,
cengkerama dengan anak dan keluarga.
Mudah di Jangkau – bagi ara masyarakat dimana pun dan kapanpun asal bisa koneksi
dengan unternet. Maka travel agent online bisa di akses
Lebih Murah – karena tidak perlu biaya operasional sewa ruko, renovasi, listrik,
pegawai dll, maka biasanya harga yang ditawarkan cenderung jauh lebih murah.

Kekurangan Travel online :

·         Bagi para peminat dan pencari agent agent travel. Tidak bisa bertatap muka secara langsung dengan pemilik agent travel.
·         Harus sering update informasi yang ada di website ataupun blog milik travel agent online.

Selasa, 03 Juli 2012

Kepemimpinan dan Komunikasi


Tugas Softskill ke 4


  1. Uraikan hambatan umum bagi komunikasi antar pribadi yang efektif. Jelaskan bagaimana hambatan ini dapat diatasi.
Jawab :
Beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Mengatasi Hambatan
 
               Respon/tanggapan negative komunikan terhadap komunikator maupun pesan yang disampaikan bisa berupa ‘penentangan’ berupa sikap acuh tak acuh, mencemoh bahkan mendiskriditkan pesan.Gejala mendiskriditkan atau menyesatkan pesan oleh komunikan karena tidak suka terhadap komunikator maupun pesan yang disampaikan dinamakan “Evasion of communication “
 
               E. Cooper dan M. Johada, mengemukakan ada beberapa jenis evasi komunikasi : Menyesatkan Pengertian,(understanding derailed), yaitu suatu pesan di-interpretasikan sesuai dengan kondisi emosi/perasaannya. Misal, temannya mengajak agar meningkatkan kedisiplinan. Oleh yang menerima pesan di-interpretarsikan temannya itu mau ‘cari muka’.
 
               Mencacatkan Pesan (message made invalid), yaitu pesan yang diterima di-interpretasikan dan dikembangkan tidak sebagaimana mestinya. Misal, si-A, baru ditegur oleh atasannya, si-B yang tidak suka dengan si-A, cerita kepada si-C, bahwa si-A, dimarahi atasannya, si-C yang tidak suka dengan s-A, cerita kepada si-D, kalau si-A, di skors oleh pimpinannya.
 
               Merubah Kerangka Referensi (changing frame of reference), Seseorang dalam menerima pesan, sering dimaknai sesuai dengan kerangka referensinya sendiri, baik kerangka piker maupun kerangka pengalamannya sendiri. Misal, Seseorang yang telah mengenal dan mempunyai pengalaman tentang Wisata Bali, akan berbeda responnya bagi yang belum tahu tentang Wisata Bali, saat disampaikan pesan-pesan tentang Wisata bali.

  1.  Uraikan dua dasar fungsi kepemimpinan yang di butuhkan untuk prestasi kerja kelompok yang efektif. Haruskah seorang pemimpin melakukan kedua fungsi sekaligus.
Jawab :
Fungsi Kepemimpinan

1) Task Related/ Problem Solving Function, dalam fungsi ini pemimpin memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan sumbangan informasi dan pendapat.

2) Group Maintenance funcion/ Social Funcion, meliputi: pemimpin membantu kelompok beroperasi lebih lancar, pemimpin memberikan persetujuan atau melengkapi anggota kelompok yang lain, misalnya menjembatani kelompok yang sedang berselisih pendapat, memperhatikan diskusi-diskusi kelompok. Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin yang mampu menampilkan kedua fungsi tersebut dengan jelas.

            Sebagai seorang pemimpin mampu melakukan kedua fungsi tersebut agar mampu menghadapi kendala-kendala yang ada pada organisasi, sehingga mampu mencapai tujuan yg telah ditetapkan sebelumnya.

Selasa, 13 Maret 2012

Organisasi dan Metode

1 rim kertas yang kita gunakan dalam proses pengadaannya membutuhkan organisasi. Apakah anda setuju dengan pernyataan ini ? jelaskan jawaban anda

Jawab :
Setuju. Karena dalam pengadaan 1 rim kertas itu memerlukan proses mulai dari bahan mentah, setengah jadi hingga menjadi kertas. Setiap proses yang dilakukan mesti terstruktur agar kertas tebentuk sempurna. Serta mesti dibentuk organisasi bagi para pekerja pembuat kertas tersebut. Kayu dapat menjadi sumber kertas yang sangat baik berkat adanya molekul panjang seperti serat yang disebut selulosa .

Dalam proses pembuatan kertas, benang-benang selulosa dipisahkan terlebih dahulu hingga menjadi bubur kertas. Berikut ini langkah-langkahnya;
1.       Kayu dirajang menjadi serpih sebesar kotak korek api, kemudian dimasukkan ke dalam tangki raksasa yang disebut pencerna. Di dalam alat ini kayu diberi tekanan dan panas. Beberapa jam kemudian kayu berubah menjadi bahan lunak seperti kapas. Inilah yang disebut bubur kertas atau pulp.
2.        Setelah keluar dari pencerna, bubur kertas dicampur air. Bubur dengan kadar air 90% ini kemudian dilewatkan pada mesin yang disebut kotak kepala.
3.        Kotak kepala membentangkan bubur kertas yang berair itu di atas sebuah ayakan bergerak yang disebut kawat. Sewaktu gilingan menekan bubur kertas ke kawat, sekitar 98% airnya terperas keluar.
4.        Serangkaian gilingan lain kemudian mengeluarkan hampir seluruh sisa air dari kertas yang mengering itu. Kini hanya tinggal sedikit sekali molekul air yang ada.
5.        Kertas yang baru saja terbentuk dilewatkan pada silinder tambahan yang dipanaskan dari dalam. Nah silinder ini akan mengeluarkan air lagi dari kertas yang berjalan.
6.        Serat selulosa kini telah menjadi jalinan yang saling terkait. Gelendong besar yang disebut penggulung mengumpulkan kertas menjadi gulungan raksasa. Gulungan ini kemudian dipotong menjadi gulungan-gulungan kecil atau lembaran dan dikirim ke luar dari pabrik.

Setiap kebutuhan yang diperlukan itu mesti terperinci dengan baik dan terstruktur pemakaiannya. Kebutuhan organisasi juga dilakukan untuk memperhemat biaya, agar tidak terjadi over budget sesuai dengan keadaan budget yang ada. Selain itu dengan adanya organisasi penggunaan kebutuhan sesuai dan terarah sehingga tidak akan terjadi penyalagunaan.