Kamis, 14 November 2013

Sistem Informasi Akuntansi BAB 7


BAB 7

PENGEMBANGAN SISTEM : SUATU SURVEI
1.     Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik, siklus itu antara lain :
·         Mengidentifikasikan masalah, peluang dan tujuan.
·         Menentukan sarat-sarat informasi.
·         Menganalisis kebutuhan system.
·         Merancang sistem yang direkomendasikan.
·         Mengembangkan dan medokumentasikan perangkat lunak.
·         Menguji dan mempertahankan sistem.
·         Mengimplementasikan dan mengevaluasikan sistem

Dalam mengimplementasikan suatu pengembangan sistem sangat diperitungkan akan ada sebab, masalah, visi/tujuan, serta pluang-peluang yang akan terjadi.Maka angat sangat pentingnya menentukan informasi yang mengalir, menganalisanya, merancang, memuat, serta mendokumentasikannya.sehingga setelah tahap-tahap sebelumnya terlaksana, kita dapat melakukan pengujian, membandingkan dan menentukan ketahanan akan sistem tersebut.  Kemudian mengimplementasikanya, dan lakukan tahap terakhir yaitu dengan mmengevaluasi sistem tersebut.

2.     Standar-standar dokumentasi

1. Dokumentasi Organisasi
- Bagan organisasi
- Bagan perkiraan
- Anggaran belanja departemen

2. Dokumentasi Pemrosesan
- Bagan aliran
- Contoh bentuk
- Contoh laporan

3. Dokumentasi Individual
- Deskripsi pekerjaan
- Pedoman prosedur
- Standar prestasi
- Instruksi pengoperasian computer

3.     Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem

Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan : Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripada bagan aliran. Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas bawah. Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem.

 4.     Perencanaan dan Pengorganisasian Proyek Sistem

Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :

·         Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi.
·         Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.

Sistem Informasi Akuntansi BAB 6


BAB 6

APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN KEUANGAN
 

1.     Siklus produksi

Siklus hidup produk manajemen (atau PLCM) adalah suksesi strategi yang digunakan oleh manajemen bisnis sebagai produk berjalan melalui siklus hidup-nya. Kondisi di mana suatu produk dijual (iklan, saturasi) perubahan dari waktu ke waktu dan harus dikelola sebagai bergerak melalui tahap suksesi nya.

 Siklus hidup produk (PLC) Seperti manusia, produk juga memiliki busur. Dari lahir sampai mati, manusia melewati berbagai tahap misalnya kelahiran, pertumbuhan, kematangan, penurunan dan kematian. Sebuah siklus hidup serupa terlihat dalam hal produk. Siklus hidup produk berjalan melalui beberapa tahap, melibatkan disiplin profesional banyak, dan membutuhkan banyak keterampilan, alat dan proses. Siklus hidup produk (PLC) harus dilakukan dengan kehidupan sebuah produk di pasar sehubungan dengan bisnis / komersial dan biaya langkah-langkah penjualan. Untuk mengatakan bahwa suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk menegaskan tiga hal:
·         Produk memiliki hidup yang terbatas,
·         Penjualan produk melalui tahap yang berbeda, masing-masing tantangan yang berbeda berpose, peluang, dan masalah kepada penjual,
·         Produk memerlukan pemasaran yang berbeda, pembiayaan, manufaktur, pembelian, dan strategi sumber daya manusia di setiap tahap siklus hidup.

Empat tahap utama siklus hidup produk dan karakteristik yang menyertainya adalah:

1. Pasar tahap pengenalan
·  biaya sangat tinggi
·  penjualan lambat untuk memulai
·  sedikit atau tidak ada persaingan
·  permintaan harus dibuat
·  pelanggan harus diminta untuk mencoba produk
·  membuat uang pada tahap ini

2. Pertumbuhan tahap
·  mengurangi biaya karena skala ekonomi
·  volume penjualan meningkat secara signifikan
·  mulai meningkat
·  meningkatkan kesadaran publik
·  kompetisi mulai meningkat dengan pemain baru dalam membangun pasar
·  persaingan yang meningkat menyebabkan penurunan harga

3. Kematangan tahap
·  biaya diturunkan sebagai akibat dari volume produksi meningkat dan mengalami efek kurva
·  puncak volume penjualan dan kejenuhan pasar tercapai
·  peningkatan pesaing memasuki pasar
·  harga cenderung turun karena proliferasi produk yang bersaing
·  merek dan diversifikasi fitur ditekankan untuk memelihara atau meningkatkan pangsa pasar
·  Keuntungan industri turun

4. Aturasi dan Tahap penurunan
·  biaya menjadi kontra-optimal
·  penurunan volume penjualan
·  harga, mengurangi profitabilitas
·  keuntungan menjadi lebih tantangan produksi / distribusi efisiensi dari penjualan meningkat

2.     Siklus keuangan 

Manajemen keuangan dimulai dengan tujuan yang jelas proyek. Tujuan ini digunakan untuk mengembangkan sebuah rencana tindakan untuk mencapai mereka - rencana yang realistis, dapat dinilai dan merupakan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan. Rencana ini diterjemahkan ke dalam anggaran yang memberikan sumber daya untuk setiap aktivitas - penyusunan anggaran akan memberikan informasi tambahan tentang setiap aktivitas yang dapat menyebabkan rencana harus diubah. Ketika ini bagian dari siklus selesai, akan ada anggaran singkat yang mengalokasikan sumber daya untuk setiap aktivitas. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran yang akan sedekat mungkin dengan operasi proyek yang sebenarnya. Ketika proyek dimulai, akuntansi juga dimulai. Catatan akuntansi dan laporan pada semua transaksi keuangan. Ada dua jenis akuntansi - akuntansi organisasi formal yang dilakukan oleh bagian akuntansi organisasi dan manajemen akuntansi dilakukan oleh manajer proyek. Secara periodik, seluruh proyek, manajer transfer informasi dari laporan akuntansi ke dalam anggaran. Selama fase ini manajer terus menerus membandingkan proyeksi anggaran dengan hasil aktual dari akuntansi. Kegiatan ini dapat menyebabkan intervensi manajemen dalam proyek untuk menangani bidang-bidang yang menjadi perhatian. Akhirnya, pada akhir proyek, manajer bersama dengan personil akuntansi akan menghasilkan serangkaian laporan hasil keuangan proyek. Laporan-laporan ini akan dimasukkan ke dalam laporan keseluruhan proyek dan memberikan informasi berharga untuk membantu dalam pengembangan proyek-proyek masa depan.

 

Sistem Informasi Akuntansi BAB 5

BAB 5

APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
 
 
1.    Aplikasi Siklus Pendapatan

 Siklus pendapatan bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran barang dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh konsumen. Perusahaan yang masih menggunakan system proses manual , dokumennya berbentuk hardcopy.Sistem pemprosesan terkomputerasi memudahkan dalam pencatatn peneluaran dan pendapatan

Tujuan perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan :
·         Mencatat permintaan penjualan agar tepat dan akurat
·         Memverifikasi kelayakan kredit konsumen
·         Mengirimkan barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian
·         Melakukan penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar
·         Membukukan penjualan dan penerimaan kas kedalam akun konsumen dengan tepat
·         Mengamankan kas sampai dilakukan penyetoran barang


2.    Aplikasi Siklus Pengeluaran

Siklus ini memproses transaksi yang menggambarkan peristiwa ekonomi berikut : permintaan barang, penerimaan barang, mencatat kewajiban untuk membayar barang, dan membayar untuk barang itu.

Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi:
1. Aplikasi pembelian.
2. Aplikasi penerimaan.
3. Aplikasi surat bukti.
4. Aplikasi disbursemen kas.

Tujuan system pengeluaran yaitu:
·         Menjamin barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan yang dibutuhkan.
·         Menerima barang dalam kondisi baik.
·         Menentukan faktur yang berkaitan barang dan jasa dengan benar.Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran dengan tepat.
·         Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat.
·         Menjamin semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang telah diijinkan.

Kamis, 24 Oktober 2013

Sistem Informasi Akuntansi BAB 3


BAB III

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI

Fungsi dari IS adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :

·         Memproses transaksi yang timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.

·         Menyiapkan output seperti dokumen operasional atau laporan keuangan.

Kedua kegiatan diatas dikenal sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.


 3.1 ARUS TRANSAKSI

 1.      Pengkodean

Untuk membantu pengumpulan maupun pemrosesan suatu transaksi biasanya diberikan kode sebagai kemudahan.

2.       Pengklasifikasian Transaksi

Karena tingkat arus transaksi dalam suat uperubahan sangat kompleks maka untuk mempermudah dalam penyajian maka tiap transaksi diklasifikasikan kedalam beberapa siklus – siklus transaksi untuk pengelompokan.

Contoh perusahaan Manufaktur :

·         Pendapatan

·         Pengeluaran

·         Produksi

·         Keuangan

Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnis ;

·         Siklus pendapatan, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayan lain.

·         Siklus pengeluaran, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.

·         Siklus produksi, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa.

·         Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan proleh dan menejemen dana-dana modal termasuk kas.

Pengklasifikasian Transaksi

Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi.Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan.Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

Perusahaan Manufaktur         Perusahaan Dagang

    - Pendapatan                  – Pendapatan

    - Pengeluaran                 - pengeluaran

    - Produksi                       - Manajemen Sumberdaya

    - Keuangan                     - laporan keuangan

Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan rekening.

 
3.2 KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI

·         Input = Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya. contoh : Pesanan konsumen, Slip penjualan, Faktur, Kartu absen karyawan

·         Proses= Dalam system manual terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan. Register digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait secara langsung dengan akuntansi.

·         Penyimpanan=Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”. Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi . Contoh : File transaksi, File Master, dan File referensi atau tabel.

·         Output.= jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dan Neraca Saldo

3.3 PERANCANGAN SISTEM TATA BUKU BERPASANGAN

Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang.

Metode penyusunan tata buku berpasangan ada 2 yaitu motode ayat-ayat pindahan tunggal dan motode ayat-ayat pindahan berumpun(kolektif).

Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :

·         Sifat dan tujuan organisasi

·         Karakteristik struktural dan fungsional

·         Tata letak fisik, produk dan jasa

·         Orang yang mengoperasikan sistem

Langkah dalam merancang sistem akuntansi :

·         Merancang pengelompokan kasar atas rekening, daftar rekening dan laporan keuangan terkait.

·         Mereview karyawan operasional dan manajemen.

·         Finalisasi laporan, daftar rekening, dan laporan lainnya

·         Menyiapkan rancangan penjurnalan dan perancangan kertas kerja yang dibutuhkan

untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem.


3.4 SISTEM KODE AKUN UNTUK PEMROSESAN TRANSAKSI

Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.

Untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi biasanya diberi suatu kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang menggunakan huruf atau angka (atau kombinasi keduanya) untuk memberikan tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat (bagan rekening).

Tujuan pengkodean :

·         Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik

·         Meringkas data

·         Mengklasifikasikan rekening atau transaksi

·         Menyampaikan makna tertentu

Ada 5 metode pemberian kode rekening, yaitu :

·         Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or alphabetical-sequence code)

·         Kode Angka Blok (block numerical code)Kode Angka Kelompok (group numerical code)

·         Kode Angka Desimal (decimal code)

·         Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf (numerical sequence preceded by an alphabetic reference).

3.5 PERANCANGAN FORMULIR DAN PETIMBANGAN – PERTIMBANGAN PENYIMPANAN CATATAN
Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.

Tujuan dari formulir :

·         Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.

·         Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.

 Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai Record Management. Pertimbangan dalam merancang formulir :

·         Menentukan kebutuhan formulir.

·         Merencanakan formulir yang akan dibuat.

·         Menentukan kuantitas kebutuhan formulir.

·         Mengawasi penggunaan formulir.

·         Menentukan jangka waktu penyimpanan dan pemusnahan.

·         Menentukan alat untuk meyortir dan menyimpan formulir.

 

Sistem Informasi Akuntansi BAB 4

BAB IV

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Sistem Pengendalian Intern adalah suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern :

·         Menjaga kekayaan organisasi.

·         Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.

·         Mendorong efisiensi.

·         Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).

Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi  dan tanggung jawab antar unit organisasi.

Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

Elemen Pengendalian Internal:

1.Lingkungan Pengendalian

2.Sistem Akuntansi

3.Prosedur Pengendalian

4.1. Kebutuhan akan pengendalian

Pengendalian diperlukan untuk mengurangi eksposur-eksposur. Suatu organisasi dipengaruhi oleh eksposur yang dapat memberi akibat buruk bagi operasinya, bahkan sekalipun organisasi itu berjalan dengan baik. Banyak aspek dari pemrosesan komputer cenderung secara signifikan meningkatkan eksposur terjadinya kejadian yang tidak menyenangkan. Analisis eksposur dalam organisasi sering dikaitkan dengan konsep siklus transaksi harus mengembangkan tujuan pengendalian yang rinci untuk setiap siklus transaksi.

4.2. Komponen Proses Pengendalian Internal

Proses pengendalian internal suatu organisasi terdiri dari lima elemen : lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan. Konsep pengendalian internal didasarkan pada dua premis utama, yaitu tanggung jawab dan jaminan yang masuk akal.

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor untuk membangun, mendukung dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu.
Faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah :

1.      Nilai-nilai integritas dan etika

2.      Komitmen terhadap kompetensi

3.      Filosofi manajemen dan gaya operasi

4.      Struktur organisasi

5.      Perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh dewan direksi dan komitenya

6.      Cara pembagian otoritas dan tanggung jawab

7.      Kebijakan sumber daya manusia dan prosedur

Penaksiran Risiko

Penaksiran risiko, komponen kedua dari pengendalian internal, merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi tujuan perusahaan.

Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik.

Tujuan pengendalian :

1.      Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan tugas sehari-hari mereka.

2.      2. Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang berguna untuk memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat.

3.      Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen.

4.      Cek independen dan peninjauan dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kekayaan perusahaan dan kinerja.

5.      Pengendalian proses informasi diterapkan untuk mengecek kelayakan otorisasi, keakuratan, dan kelengkapan setiap transaksi.

Informasi dan Komunikasi

Merupakan komponen pengendalian internal yang keempat. Informasi mengacu pada sistem akuntansi organisasi, yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, mengelompokkan, mencatat, dan melaporkan transaksi organisasi dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan utang yang terkait.

Komunikasi

Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang baik membutuhkan komunikasi oral yang efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta berbagai jenis dokumentasi yang lain. Komunikasi yang efektif juga membutuhkan aliran arus informasi dalam organisasi yang memadai. Informasi semacam ini dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja, membuat laporan perkecualian, dan lain sebagainya.

Pengawasan

Pengawasan dicapai melalui aktivitas yang terus-menerus, atau evaluasi terpisah, atau kombinasi keduanya. Tujuan fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengan menyediakan bagi manajemen hasil analisis dan hasil penilaian aktivitas dan sistem seperti :

1.      Sistem informasi organisasi

2.      Struktur pengendalian internal organisasi

3.      Sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan operasi, prosedur, dan rencana

4.      Kualitas kinerja personel organisasi

4.3.  Pengendalian Pemrosesan Transaksi

Merupakan satu prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa elemen proses pengendalian internal diimplementasikan dalam suatu sistem aplikasi tertentu di setiap siklus transaksi organisasi. Pengendalian pemrosesan transaksi mencakup pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum memengaruhi semua pemrosesan transaksi. Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang spesifik untuk setiap aplikasi tertentu.

Pengendalian Umum

Pengendalian umum mencakup hal-hal berikut ini :

1.      Perencanaan organisasi pemrosesan data

2.      Prosedur operasi secara umum

3.      Karakteristik pengendalian peralatan

4.      Pengendalian akses data dan peralatan

Pengendalian Aplikasi

Dikelompokkan menjadi pengendalian input, pengendalian proses, serta pengendalian output. Pengelompokan ini terkait dengan langkah-langkah dalam siklus pemrosesan data.

1.      Pengendalian input dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan pada tahap penginputan data.

2.      Pengendalian proses dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan bahwa tidak ada transaksi yang terlewat yang tidak diproses atau bahwa tidak ada transaksi tambahan yang mestinya tidak ikut diproses.

3.      Pengendalian output dirancang untuk memastikan bahwa input dan proses yang telah dijalankan menghasilkan output yang valid dan bahwa output telah didistribusikan secara tepat.

Pengendalian Preventif, Detektif, dan Korektif

Pengendalian dikelompokkan berdasarkan sifat :

1.      Pengendalian preventif berperan untuk mencegah terjadinya kesalahan dan kecurangan.

2.      Pengendalian detektif berperan untuk mengungkapkan kesalahan dan kecurangan yang telah terjadi.

3.      Pengendalian korektif berperan untuk membetulkan kesalahan yang telah terjadi

4.4.  Etika dan Struktur Pengendalian

 a. Etika dan Budaya Perusahaan

Banyak perusahaan yang telah mengadopsi peraturan kode etika yang merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak organisasi profesonal, seperti AICPA, yang mengadopsi peraturan ini peraturan kode etik ini umumnya di tulis dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal yang mungkin di langgar.

Banyak yang menentang dengan mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki budayanya sendiri, yang di sebut budaya perushaan, yang mungkin meningkatkan atau mengabaikan etika. Budaya perusahaan tergantung pada tingkah laku, dan praktik kerja para karyawan. Untuk setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit budaya atas perlaku budaya dan etika perusahaannya.

 b.Mengkomunikasikan Tujuan-tujuan Pengendalian Intern

Manusia merupakan elemen penting dari setiap struktur prngrndalian intern. Fungsi prinspal dari pengendalian intern adalah mempengaruhi tingkah laku manusia dalam suatu sistem bisnis. Jadi, perilaku dan aktifitas-aktifitas perlu di kelola dan di kendalikan sehingga tujuan organisasi dapat di capai. Tujuan pengendalian intern harus di pandang secara relevan dengan individu yang menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem harus di rancang sedemikian rupa sehingga pegawai yakin bahwa pengendalian bertujuan melindungi kesulitan-kesulitan atau krisis-krisis dalam oprasi organisasi yang sebaliknya dapat mempengaruhi mereka secara pribadi.